Teach Write Learn

 

Review Bedah Novel Cinta Secangkir Teh Dalam Grup Blogspedia

Review Bedah Novel

 

Assalamu’alaikum guys apakabar? Lama menghilang dari dunia kepenulisan blog membuat Maia Dewi jadi senewen gak karuan. Alhamdulillah masih tetap berada di grup whatsapp mba Marita Ningtyas yaitu grup The Cupuers-Blogspedia. Dengan banyaknya teman-teman keren dari beragam latar belakang profesi, membuat grup ini menjadikan wadah motivasi dan aspirasi bagi semua anggota. Dengan lecutan semangat dari mba Marita nyatanya mampu membawa grup ini tetap eksis dengan variasi kegiatan-kegiatan di dalamnya yang juga makin bervariasi dan benar-benar memotivasi.

Adapun acara Bedah buku ini terselenggara atas izin dari mba Marita. Sang coach grup sekaligus pemberi ide cemerlang bedah novelku yang nyatanya membuatku melek juga, dan menengok kembali dunia perblogan ini. Thanks a lot mba Marita cup cup mmuaaah. Nah ada kisah seru juga dibalik request bedah novel ini, yaitu agar diriku tidak di kick dari grup. Karena ada beberapa peraturan yang bilamana tidak setor tugas artikel akan di kick. Namun bukan kick Andy ya, akan tetapi kick Marita hehehe. Aku yang saat itu sedang ditempa beragam kendala tidak bisa memenuhi peraturan tersebut, dimana aku sering absen kirim artikel, dan pada akhirnya dipersilahkan untuk menambalnya dengan bedah novel ini.

Yups, acara dimulai dari pukul 19.00 WIB malam senin, atau minggu malam. Adapun inti tema besar novel ini adalah ketauhidan akan cinta. Novel ini merupakan sebuah novel romance yang berbalut pencarian jati diri seorang anak manusia yang memiliki rasa cinta pemberian karunia sang Ilahi Robb, dan pencariannya akan nilai-nilai religi. Yang menceritakan perjalanan cinta berliku beberapa tokoh di dalamnya. Dengan alur cerita campuran, yaitu kisah masa lalu, sekarang, dan berkisah akan percintaan dalam sejarah perang Bubat di masa patih Gajah Mada pada Kerajaan Majapahit dengan rajanya Hayam Wuruk. Penulis buku ini yaitu Maia Dewi. Editor dan cover juga dibuat oleh sang penulis. Ketebalan buku sebanyak 255 halaman. Penerbit Prabu 21.

Peran utama yaitu Dea, peran pendukung utama yaitu Wildan (kakak Dea). Hanan (kakak sepupu Dea), nenek Dea, kakek, paman dan bibi, mama dan papa Dea (keluarga besar Rahardinata). Genta, Rima, Sheila, serta mama dan papa mereka (keluarga besar Andika). Dimana kedua keluarga ini bekerjasama dalam bisnis teh atau perkebunan teh. Adapun pemeran penting lainnya yaitu : Mbah Prana, Deandra, dokter Daffa, profesor sejarah Marini (Dosen sejarah Dea), Ridho dan keluarganya.

Dea yang cinta pertamanya adalah kepada Genta, namun dengan tradisi islami dalam keluarga besarnya yang anti pacaran, menjadikan pembelajaran tersendiri bagi dirinya dengan cukup menyimpan rasa cintanya sendiri. Dimana Genta merupakan cinta pertama Dea. Tak dipungkiri, Genta yang juga sebenarnya sangat menyukai Dea, dimana Genta mempunyai pemahaman yang sama dengan Dea bahwa tidak ada pacaran dalam kamus kehidupannya. Meski hal tersebut tidak berlaku bagi dua saudara perempuannya Rima dan Sheila.

Wildan (kakak dari Dea) menyukai Sheila (adik dari Genta). Sedang Rima sudah dua kali mengalami kegagalan rencana menikah yang membuat dirinya patah hati. Dan rencana keluarga besar mereka bersama (keluarga besar Dea dan keluarga besar Genta) akan bekerjasama membangun bisnis teh dengan memanfaatkan lahan kosong yang cukup luas milik papa Dea di Kota Sukabumi. Bisnis teh tersebut untuk perkebunan teh dan bisnis minuman teh. Dimana minuman teh ini pula yang memberikan anugerah rasa cinta di hati mereka berdua, juga minuman teh ini menjadi sangat sakral bagi keluarga mereka, karena selalu menemani di saat-saat penting dalam membersamai kisah kasih keluarga mereka.

Wildan yang sangat mengincar Sheila namun sangat disayangkan bahwa hati Sheila yang sudah kepincut Panji, seorang pecandu narkoba anak pengusaha dari Jakarta. Dari pejalanan bisnis teh tersebut pada akhirnya Wildan menikah dengan Rima yang memang kedua belah keluarga besar, yaitu para orangtua mereka sudah merencanakan ini semua tanpa rencana tersebut diketahui oleh putra putri mereka. Mereka hanya ingin perjodohan ini terjadi secara alamiah dan berhasil, karena pertemuan Wildan dan Rima dalam proses bisnis perkebunan teh saat dijalankan.

Nenek Dea yang sejak Dea remaja selalu bercerita akan silsilah keluarga besar mereka yang memiliki keterkaitan dalam perang bubat Zaman Majapahit. Putri Dyah Pitaloka yang berasal dari Kerajaan Sunda menjadi tolak ukur kisah nenek Dea.  Nenek Dea memberikan cerita yang ternyata memiliki kebenaran yang tak terungkap namun tetap menjadi misteri. Dimana awalnya dikira mitos belaka. Dea yg pada akhirnya memasuki kuliah jurusan sejarah menuntunnya untuk pada akhirnya tertarik meneliti sejarah Kerajaan Majapahit, dimana memiliki keterkaitan dengan silsilah keluarga sang nenek,

Dea pada akhirnya mendapati adanya benang merah akan peristiwa tersebut. Yaitu ketika Dea dan Hanan yang saat itu sedang tertarik dengan batu akik, membawa mereka bertemu mbah Prana yang memiliki cerita yang sama dengan nenek Dea. Meski pada awalnya Dea dan Hanan menyimpan rahasia itu untuk sementara, karena kekhawatiran penolakan mbah Prana. Meski pada akhirnya semua terbongkar.

Sheila yang pada akhirnya menikah dengan Panji tanpa restu sang ayah menghadapi ujian cintanya dengan kekerasaan dalam rumah tangga, dan diakhiri dengan luntang lantung menghilang dari semua saudara dan teman-temannya karena merasa malu atas kegagalan cinta yang dulu tak ada restu sang ayah. Meski penderitaan Sheila sejatinya diakhiri dengan meninggalnya Panji karena overdosis, tetap saja membuat Sheila merasa remuk redam. Namun pada akhirnya Sheila berjodoh dengan Ridho, dimana Ridho merupakan keponakan dari seorang wanita yang dulu pernah Sheila tolong.

Lain hal dengan Hanan yang justru makin terlena dengan batu akik yang ada kaitannya akan Kerajaan Majapahit kisah nenek. Membuat Dea khawatir akan kepercayaan perihal batu akik mustika Majapahit. Adapun yang Dea khawatirkan akan membuat Hanan menjadi musyrik. Karena dalam hal ini Hanan sangat meyakini kekuatan sakral yang ada dalam mustika batu akik. Hanan yang akhirnya mendapatkan cintanya yaitu anak mbah Prana bernama Deandra makin mempercayai kekuatan akik pemberian mbah Prana.

Dengan kegigihan Dea yang pada akhirnya membuktikan bahwa hanya kepada Alloh sajalah sepatutnya berserah diri dalam segala hal termasuk urusan cinta. Pada moment ini ujian cinta Dea amat sangat dahsyat, Genta yang meninggal karena kecelakaan disaat akan menikahi Dea tentu saja membuat Dea terpuruk. Ditambah akan saran dokter agar kaki Dea diamputasi akibat kecelakaan mobil tersebut. Dea berusaha untuk meyakinkan dokter agar kakinya tak perlu diamputasi, tentunya dengan kekuatan doa ia selalu bermunajat. Tanpa disangka dokter Daffa yang hadir mengisi hidupnya dengan tiba-tiba tersebut membantu Dea dalam menguatkan hatinya akan ketauhidan misteri cinta.

Setelah menceritakan isi dari blurb serta isi cerita resensi novel tersebut, beberapa teman dalam grup bertanya. Adapun pertnyaan-pertanyaan itu dapat dirangkum sebagai berikut :


·     Pertanyaan dari mba Zakia, mba Nia, dan mba Rita yaitu mengenai bagaimana menyatukan cerita fiksi dengan sejarah, dan bagaimana mengkombinasikannya. Juga apakah sejarah perang Bubat benar ada? Jawaban : Dimana sejarah perang Bubat benar ada. Dimana saya guru IPS cukup mendapat sumber dri buku sejarah dan beragam sumber referensi internet. Dimana kisah tersebut di dalam novel diceritakan dengan gaya dosen yaitu professor Marini, begitu uga dengan mustika batu akik majapahit. Benar-benar mencari nama-nama yang etrlibat dalam perng BUbat tersebut, diambil satu yang nyata yang menjadi buyut keluarga Dea. Dan selebihnya dimodifikasi. Saya gabungkan pula dengan tempat wisata pemandian air panas Cikundul Kota Sukabumi, dimana beberapa pelarian dalam perang bubat ada yang menetap di Cikunduldan menjadi perajin batu akik.



·     Mba Nia pun bertanya akan berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan novel Cinta Secangkir Teh ini. Jawabannya yaitu dimulai sejak 2015 namun sempat nge block di tahun itu juga, stuck ga dilanjutin. Lalu kemudian dilanjut di tahun 2018 dan juga sempat nge block lagi. Kemudian sempat juga di tahun 2020 dilanjut untuk kemudian dimasukkan ke beberapa penerbit. Pada akhirnya di Juni 2021 inilah terbit pada penerbit Prabu 21.

·     Tambahan bahwa perang Bubat yang terjadi antara Dyah Pitaloka dan hayam Wuruk konon membuat para wanita Jawa tidak boleh menikahi pria sunda. Maksudnya konon karena peristiwa Bubat tersebut kasta jawa di atas sunda, sehingg kalau perempuannya Jawa tidak baik, karena nanti perempuannya lebih tinggi dari laki-lakinya. Mba Tami pun menambahkan pemikirannya mengenai kisah perang Bubat ini

·     Bunda Lillah memuji ide cerita yang menurut beliau bagus. Dan beliau pun sangat tertarik akan fiksi sejarah. Adapun pertanyaan dari bunda Lillah, lebih tepatnya saran bahwa mengapa tokoh yang terlalu bnayak menurut beliau. Karena menurut beliau akan bisa menjadi cerita selanjutnya tokoh-tokoh yang lainnya. Begitu juga dengan Mba Rita yang menindaklanjuti pertanyaan bunda Lillah bahwa apakah akan ada sekuelnya? Dalam hal ini akan saya jawab disini, bahwa memang dibutuhkan tokoh yang banyak untuk lebih mendapat feel dari novel ini. Mengapa? Karena inti cerita ini adalah ketauhidan cinta. Dengan beragam karakter yang dimunculkan dari peristiwa cinta, dimana perbedaan tersebut akan memberi makna bahwa cukup percaya kepada Tuhan bahwa cinta itu ada yang mnegaturnya yaitu sang pemilik Cinta. Mau bagaimanapun kisah perjalanan yang dilalui seseorang. Untuk sekuel sempat terlintas dalam pikiran saya. Untuk kelanjutan ide sekuel ini akan saya coba cerna lebih dalam dulu apakah akan terjadi atau tidaknya.

·     Mba Novia yang justru tertarik dengan banyak konflik dalam novel ini, dimana menurut beliau dengan bnayak konflik akan membuat penasaran dan tidak membosankan.

Demikian review bedah novel Cinta Secangkir Teh dalam grup The Cupuers-Blogspedia. Semoga bermanfaat dan akan saya lanjut dengan video reviewnya, ok! Thanks 😊

 

 

 

Maulina Ismaya Dewi
Seorang ibu dari tiga orang anak, dan guru di sekolah yang mencintai dunia literasi. Pembelajar yang terus belajar untuk peningkatan kualitas diri, dan agar bermanfaat bagi sesama dunia akhirat. Berharap menggapai Husnul Khotimah, dan taman surga terindah.

Related Posts

7 komentar

  1. Selamat teh Maulina Ismaya Dewi atas terbit buku novelnya. good luck, semoga berkesan di setiap pembacanya. Amin

    BalasHapus
  2. Selalu suka dengan novel sejarah, jadi belajar sejarah dengan cara yang menyenangkan. Btw baca artikel ini membuatku rindu dengan mata kuliah foklore, cerita rekaan, sastra nusantara, filologi, duuh kangen kuliah lagi sepertinya. hehe

    BalasHapus
  3. Aku penasaraaannn sama novelnya. Di tokped ada kan ya mbak

    BalasHapus
  4. Baarakallah Kak atas terbitnya buku ini. Penasaran banget di bagian sejarahnya.

    BalasHapus
  5. Keren sudah berhasil nerbitin novel! Semoga terus produktif dan memberikan inspirasi kak!

    BalasHapus
  6. barakallah mbak, semoga sukses yaa novelnya. semoga nular juga ke aku bisa terbit buku solo 😁

    BalasHapus
  7. Selamat tehm keren sudah nerbitin novel, aku suka dengan hal-hal sejarah, kayaknya asik tuh sejarah digabungin dengan roman

    BalasHapus

Posting Komentar