Teach Write Learn

 

Review Film The chronicle of Narnia

 

The Chronicle of Narnia


Baiklah guys kali ini kita akan mereview film bergenre fantasi yang sangat melegenda sejak 2005 akhir. Ya, di penghujung tahun 2005 di Britania Raya tepatnya bulan desember film award yang unggul pada  category scenenya ini banyak dilirik para orang tua untuk diberikan kepada anak-anak sebagai film fantasi terbaik di masanya. Dan perlu diketahui guys bahwa the cronical of Narnia ini awalnya adalah sebuah adaptasi dari novel fantasi yang dikarang oleh Plastiples Lewis. Sedangkan film ini dirilis oleh Andrew Adamson.

Narnia


Film berdurasi 143 menit ini telah membawa pulang piala Oscar di academy awards denagn prestasi terbaik dala bidang tata rias. Mengangakat genre fantasi petualangan The Chronical of Narnia menceritakan tentang empat orang anak yang berpetualang di tanah Narnia melalui lemari ajaib Dimana mereka ditakdirkan bertemu dengan singa bernama Aslan untuk mengalahkan penyihir jahat yang ingin menguasai Narnia. Sungguh sangat mengagumkan dari detail kisah yang ada di dalam novel sungguh-sungguh diterjemahkan oleh sang sutradara dengan sangat detail dan sesuai.

 

Isi Cerita The Chronicle of Narnia yang Memikat Hati

The Chronicle of Narnia


Film dibuka dengan memperlihatkan suasana perang dunia kedua yang cukup mencekam. Empat orang bersaudara yang berasal dari Inggris dikirim oleh ibunya untuk mengungsi hingga perang berakhir. Peter sebagai anak tertua ditugaskan untuk menjaga adik-adiknya yaitu Susan, Edmund, dan Lucy. Selama berada di rumah megah milik seorang professor yang akan menjadi tempat tinggal sementara bagi mereka.

Perempuan paruh baya bernama MCready menjemput mereka di stasiun dan memberikan aturan-aturan di rumah itu untuk dipatuhi. Mereka dilarang membuat keributan dan mengganggu professor. Meski berada di rumah megah dan mewah mereka justru mengalai kebosanan dan memutuskan untuk bermain petak umpet. Peter mengambil giliran jaga pertama, Susan dan Edmund telah memiliki tempat persembunyiannya masing-masing. Sementara Lusy menemukan sebuah lemari besar yang ditutupi kain. Ia masuk ke dalamnya lalu tiba-tiba berada di dunia yang sangat asing sekali sekaligus menakjubkan.

Untuk pertama kalinya Lucy bertemu dengan seorang Faun bernama Tuan Tamnus. Ia makhluk berbadan manusia, berkaki dan bertelinga kambing. Tidak ada ketakutan di mata Lucy, ia justru menghampiri Tamnus dan mengajaknya bersalaman. Tanpa merasa curiga Lucy menerima undangan Tamnus untuk minum teh di rumahnya. Menggunakan alat musik miliknya, Tamnus membawakan lagu tidur Narnia untuk membuat Lucy tertidur. Sebenarnya ia berniat melaporkan keberadaan Lucy pada Egedist penyihir jahat yang menguasai Narnia. Tetapi Tamnus langsung membatalkan niatnya setelah Lucy sadar dan berkata bahwa ia telah menganggap Tamnus sebagai teman.

Tamnus pun secepatnya langsung membawa Lucy ke tempat dimana mereka pertama kali bertemu. Ia meminta Lucy pulang karena Narnia tempat berbahaya untuk manusia seperti dirinya. Waktu di luar lemari seperti berhenti ketika Lucy Kembali. Ia menceritakan pengalaman luar biasa di dunia  bernama Narnia, dan pertemuannya dengan tuan Tamnus. Sayangnya ketiga saudaranya tak ada yang mempercayai Lucy, justru Edmund mengolok-ngolok Lucy. Watak ke empat saudara yang berbeda tersebut sering membuat mereka bertengkar satu sama lain.

Suatu malam Lucy kembali masuk ke dalam lemari untuk mengecek keadaan tuan Tamnus. Tanpa sepengetahuannya Edmund mengikutinya. Karena kehilangan jejak Lucy, Edmund justru langsung bertemu dengan Jeddist si penyirir jahat yang mengakui dirinya sebagai ratu Narnia. Setelah Edmund dengan kepolosan bercampur ketakutannya mencertitakan kejadian Lucy bertemu dengan Tamnus, lalu ia diiming-imingi tahta sebagai satu-satunya raja Narnia, dan juga diberikan makanan kesukaannya lalu diminta untuk membawa saudara-saudaranya untuk pergi ke kastil.

Edmund yang akhirnya bertemu Lucy mengajaknya untuk Kembali. Lucy merasa dengan adanya Edmund yang juga sudah turut mengunjungi Narnia akan bisa membuat kedua kakaknya percaya. Sayangnya Edmund memberi pengakuan bohong sehingga membuat Lucy kecewa dan menangis. Tangisan Lucy memmpertemukan mereka dengan professor. Dan Susan harus menjelaskan apa yang terjadi dengan Lucy kepada professor. Dengan jujur Susan membicarakan tentang lemari yang dibicarakan Lucy. Professor dengan matanya yang berbinar terlihat antusias, padahal itu secara tersirat agar Susan mempercayai adiknya.

Tak butuh waktu lama untuk mereka mempercayainya. Karena setelah keesokan harinya di saat mereka membuat kaca pecah akibat permainan bola mereka, dimana yang niatnya bersembunyi di lemari justru masuk ke dalam dunia Narnia. Atas permintaan Lucy mereka mengunjungi rumah tuan Tamnus. Yang ternyata telah porak poranda, dan terdapat surat peringatan di dindingnya. Melihat surat  peringatan itu Peter yang khawatir takut terjadi hal buruk yang menmpa adik-adiknya menyuruh mereka semua Kembali. Tetapi seekor berang-berang menahan mereka, dia berbicara dan menceritakan hal buruk yang menimpa Tamnus. Setelah berdebat kecil mereka akhirnya tetap mengikuti tuan berang-berang ke rumahnya.

Narnia


Kedatangan mereka disambut baik oleh istri tuan berang-berang. Dari sepasang suami istri berang-berang itulah mereka diceritakan mengenai ramalan  yang menakdirkan mereka sebagai raja dan ratu Narnia. Juga tentang Aslan raja Narnia yang telah lama hilang dan kini bersamaaan dengan kehadiran mereka berempat. Ditengah-tengah cerita, Edmund berjalan mengendap-endap menuju kastil Jeddist. Sementara Peter, Susan, dan Lucy masih mendengarkan ramalan yang tak sepenuhnya mereka percayai.

Peter mengajak mereka pulang tapi Lucy menolak dan ingin menyelamatkan Tamnus. Di saat yang bersamaan Peter baru menyadari bahwa Edmund menghilang. Tuan berang-berang yang telah menyadari kejanggalan dari sikap Edmund sejak awal sudah menebak kemana Edmund akan pergi. Meski mereka mampu mengejar Edmund hingga sampai di depan kastil namun mereka ditahan untuk masuk ke dalamnya.

Tuan berang-berang mengingatkan bahwa nyawa mereka akan melayang kalau  mereka menyusul Edmund ke Kastil. Tak ada pilihan lain bagi mereka selain menemui Aslan untuk meminta pertolongan. Sementara di dalam kastil Edmund yang ingin menemui Jeddist sang penyihir  diserang oleh serigala bernama Mowgri. Lalu akhirnya Jeddist meneui Edmund. Namun harapan Edmund untuk mendapat kekuasaan seketika hilang karena Jeddist menunjukkan karakter aslinya.

Edmund ditahan di kastil sementara Mowgri dan pasukannya mencari ketiga saudaranya. Seketika itu Edmund baru menyadari kesalahan atas sikapnya. Mereka terus berlari dari kejaran srigala dengan dibantu oleh tuan dan nyonya berang-berang serta seekor rubah yang memihak Aslan. Di penjara kastil Edmund bertemu dengan Tamnus. Lagi-lagi Edmund merasa bersalah karena keegoisannya yang telah membuat banyak orang celaka.

Jeddist melakukan pengejaran langsung dengan membawa Edmund bersamanya. Sementara saudara-saudara Edmund sedang berjalan bermil-mil jauhnya untuk menemui Aslan. Di tengah perjalanan mereka bertemu dengan Santa yang memberi mereka hadiah berupa alat-alat perang. Dan jus bunga api untuk Lucy yang dapat digunakan untuk menyembuhkan berbagai macam luka dan penyakit.

Perjalanan mereka berlanjut, musim dingin hampir berakhir di Narnia setelah seratus tahun lamanya. Namun hal itu membuat Peter menyadari bahwa sungai yang beku akan mulai mencair. Serigala berada tepat di belakang mereka, kini mereka terjebak di antara sungai yang mulai mencair. Air terjun di hadapan mereka membantu mereka melepaskan diri dari para srigala. Peter, Susan, Lucy dan berang-berang berhasil selamat. Dan sampai di bagian sebrang sungai.

Narnia


Mereka hampir sampai di tempat Aslan. Musim semi telah datang di Narnia. Hal itu membuat Jeddist agak jengkel sekaligus marah karena Rubah yang membantu saudara Edmund selamat dan di tengah jalan justru tertangkap oleh para serigala, dan diubah menjadi batu oleh Jeddist setelah Edmund mengatakan bahwa Aslan tengah mengumpulkan pasukan untuk berperang.

Tak butuh waktu lama untuk Peter, Susan, dan Lucy sampai di tempat Aslan. Kedatangan mereka disambut baik. Semua orang berlutut begitu Aslan, seekor singa besar keluar dari tendanya. Di atas bukit Aslan mengetahui bahwa Peter meragukan ramalannya. Namun ia yakin dan mempercayai Peter bahwa ia adalah orang yang ditakdirkan untuk menyelamatkan Narnia. Aslan pun berjanji untuk menyelamatkan Edmund untuk Peter.

Di lain tempat Edmund sedang tersiksa karena sedang ditahan dan diikatkan ke pohon oleh Jeddist. Dua ekor serigala menyerang Susan dan Lucy yang sedang bermain air di tepi sungai. Beruntungnya Peter yang mendengar suara terompet milik Susan segera berlari menyelamatkan mereka. Satu serigala terbunuh oleh Peter, sementara satu serigala yang lain sempat ditahan oleh Aslan dan dibiarkan Kembali namun tetap diikuti oleh Orius dan pasukannya atas perintah Aslan yang ingin meyelamatkan Edmund.

Mereka tiba di camp Jeddist dan membawa Edmund pergi untuk kembali bersama saudara-saudaranya. Peter mengajak ketiga saudaranya pulang karena merasa Narnia yang sedang bersiap untuk berperang akan berbahaya bagi mereka. Tetapi Lucy atas kebaikan hatinya menolak pulang karena berpikir Narnia butuh mereka untuk mencapai kehidupan yang damai. Begitupula Edmund yang merasa bersalah atas keegoisannya dan ingin menebus kesalahan dengan membantu rakyat Narnia keluar dari penderitaannya. Keputusan bulat diterima. Mereka berempat mulai berlatih untuk perang yang akan mereka hadapi.

Tetapi kabar buruk datang. Jeddist menemui Aslan untuk meminta Edmund Kembali. Karena sesuai tradisi yang berlaku di Narnia darah penghianat akan menjadi milik Jeddist untuk diserahkan ke meja batu. Perundingan dibuat secara empat mata oleh Aslan dan Jeddist. Mereka mencapai kesepakatan bahwa Edmund tak akan diserahkan. Semua pengikut Aslan bersorak Bahagia, tetapi Lucy menyadari ada yang salah dari sikap Aslan.

Menjelang malam Lucy yang tak bisa tidur segera membangunkan Susan untuk mengikuti Aslan yang pergi diam-diam ke meja batu. Ternyata Aslan menyerahkan dirinya pada Jeddist untuk menukar nyawa Edmund. Mereka berdua mengantar Aslan hingga separuh perjalanan hingga akhirnya Aslan menyuruh mereka Kembali. Tetapi tentu saja mereka tak mengikuti perintah Aslan. Mereka tetap mengikutinya bahkan melihat apa yang terjadi pada Aslan sebelum akhirnya Jeddist menancapkan belati ke tubuh Aslan hingga ia tewas seketika.

Setelah Aslan mati Jeddist pergi mempersipakan pasukannya untuk berperang melawan pasukan yang telah kehilangan pemimpinnya. Susan dan Lucy menghampiri mayat Aslan. Mereka menangis dn memeluknya. Lucy berusaha untuk memberikan jus buah api  pada Aslan. Namun Susan berkata hal itu terlambat karena Aslan telah mati.

Tikus-tikus dating dan melepas tali ikatan Aslan. Lucy dan Susan memeluki Aslan. Hingga pagi setelah mengirimkan kabar melalui pepohonan pada saudaranya tentang kematian Aslan dan persiapan perang. Persiapan dan komando perang diambil oleh  Peter yang berada di barisan depan menggantikan Aslan. Pasukan mereka kalah banyak dan persenjataan mereka tidak lengkap seperti pasukan Jeddist. Rasa takut dan gentar sempat menghantui Peter. Namun Edmund di barisan atas yang memimpin komando pemanah dan Orius yang berada di sisinya meyakinkan tekadnya untuk menang.

Tanah lapang yang luas dan indah berubah menjadi lahan pertempuran yang sengit dan mengerikan. Strategi perang yang diatur Peter cukup bagus, namun sayang karena jumlah mereka yang sedikit mereka kewalahan menghadapi  pasukan lawan.

Kembali menuju meja batu dimana Susan dan Lucy masih memeluki mayat Aslan. Mereka baru saja hendak pergi Ketika guncangan membuat mereka terjatuh. Meja batu terbelah. Dan mayat Aslan menghilang. Kebingungan terlihat jelas di wajah Susan dan Lucy. Namun beberapa saat kemudian mereka berteriak Bahagia memanggil Aslan yang muncul Kembali dengan keadaan hidup atas sebuah keajaiban sihir juga takdir.

Medan peperangan semakin sengit. Pasukan yang dipimpin Peter bergerak mundur. Sementara Aslan pergi membawa Lucy dan Susan di punggungnya menuju kastil Jeddist untuk membebaskan para tahanan dari sihirnya. Peter terjatuh akibat kuda yang ditungganginya terkena anak panah. Orius melindunginya dari serangan Jedist tetapi naas ia justru berubah menjadi batu akibat terkena tongkat sihirnya.

Di kastil Jeddist, Lucy menangis melihat Tumnus yang berubah menjadi batu. Aslan meniupnya dan dengan kekuatan sihir yang jauh lebih hebat membuat Tumnus Kembali seperti semula. Begitupula yang lainnya. Pertempuran hampir mendekati titik penghabisan. Peter menyuruh Edmund untuk Kembali membawa saudari-saudarinya pergi. Namun melihat Peter dalam bahaya ia justru meyelamatkannya dengan melawan Jeddist sendirian. Dengan pedangnya Edmund sempat menebas tongkat sihir Jedist hingga rusak dan patah. Tapi setelah itu tongkat itu dipakainya untuk menusuk Edmund hingga terjatuh.

Saat Peter melawan Jeddist untuk membalaskan dendam adiknya, Aslan datang membawa pasukan yang lebih banyak.  Peter hampir dibunuh oleh Jeddist jika Aslan tak segera datang menerkam Jeddist. Susan dan Lucy datang menyusul lalu segera mencari keberadaan Edmund yang sudah sekarat. Mengguankan jus yang dibawa Lucy Edmund langsung sembuh dan Kembali seperti semula.

Peperangan usai dan Narnia Kembali pada kedamaian. Di careparavel, kastil empat tahta yang pernah diceritakan Aslan pada Peter, keempat bersaudara itu dinobatkan sebagai raja dan ratu  Narnia. Lucy sebagai ratu dari lautan timur, Edmund sebagai raja dari hutan barat, Susan sebagai ratu matahari selatan, dan Peter sebagai raja langit utara.

Narnia


Semua orang bersorak gembira untuk merayakan penobatan itu. Hanya Lucy yang merasa kesedihan  karena Aslan harus pergi dan menghilang lagi sampai waktu yang tak bisa ditentukan. Waktu demi waktu berlalu di Narnia. Mereka tumbuh dewasa dan menua di sana serta melupakan jati diri mereka. Dalam pemburuan rusa mereka suatu hari, mereka Kembali ketempat mereka pertama kali datang.

Sebuah tiang lampu yang dijadikan penanda, mereka masuk semakin dalam dan keluar dari lemari baju. Di saat yang sama professor yang sedang mencari mereka karena memecahkan kaca masuk kedalam ruangan dan menanyakan apa yang mereka lakukan di dalam lemari, serta meminta mereka menceritakan petualangan mereka di Narnia. Dan film pun berakhir.

Narnia


Pesan dari Film The Chronical of Narnia

Pesan Film


Seri pertama dari Narnia yang sangat memukau. Sinematografi yang sangat bagus dan para actor yang memiliki performa yang luar biasa pada pengisi suara untuk Aslan. Cerita ini membawa imajinasi kita terbang jauh ke alam fantasi. Dimana berang-berang, rubah dan pepohonan dapat berbicara layaknya manusia. Itu sangatlah imajinasi yang keren dan terlihat sangat nyata dengan efek terbaik. Dan mata kita dimanjakan dengan pemandangan yang indah sepanjang setting film Narnia ini.

Salju yang dingin serta musim semi yang hangat. Kisah Narnia mengandung hikmah dan pesan pelajaran yang penting untum anak-anak serta menjadi pengingat yang sangat relevan untuk orang-orang yang telah dewasa. Sang sutradara telah berhasil menanamkan pesan dalam film Narnia bahwa keegoisan, ketamakan, dapat dikalahkan dengan kekuatan yang jauh lebih besar yaitu cinta dan pengorbanan yang tulus. Karya yang luar biasa dan sungguh mengharukan.

Maulina Ismaya Dewi
Seorang ibu dari tiga orang anak, dan guru di sekolah yang mencintai dunia literasi. Pembelajar yang terus belajar untuk peningkatan kualitas diri, dan agar bermanfaat bagi sesama dunia akhirat. Berharap menggapai Husnul Khotimah, dan taman surga terindah.

Related Posts

Posting Komentar